.: Petualang Kehidupan :.

Hidup ibarat berpetualang, memerlukan bekal yang cukup untuk mencapai tujuan. Jika surga tujuanmu, sudah cukupkah bekal yang kau siapkan??

Terlalu Baik

“Ada satu yang aku kurang suka dari kamu. Kamu itu terlalu baik pada semua orang, Ton. Terlebih pada para wanita.” Aku sedikit kesal pada Toni. Sebenarnya aku juga terheran pada diriku sendiri. Padahal yang dilakukan Toni merupakan kebaikan, dia baik pada semua orang.

“Ada yang salah kalau aku terlalu baik pada semua orang, Fit?” Toni malah senyum-senyum.

“ Ah, kau tidak tau perasaan wanita sih. Wanita itu, kalau diberi perhatian sedikit saja, pasti akan tersentuh hatinya. Apalagi yang memberi perhatian pria sepertimu.”

“Kau cemburu ya Fit?” Toni meledek

“Enak aja! Gini lho Ton. Para wanita, terutama yang memiliki kekaguman ke kamu, akan dengan mudahnya merasa GR atas kebaikanmu. Dia akan merasa terbang melayang, berefek susah tidur karena kepikiran dirimu. Membayangkan ini dan itu.”

“Loh, itu bukan salahku dong. Yang punya perasaan kan dia, bukan aku. Aku hanya ingin melakukan kebaikan pada semua orang, ngga pilih-pilih.”

“Kamu memang tidak peka, Ton. Tidak bisa memahami perasaan perempuan “. Aku sedikit merendahkan suaraku. Sepertinya ada benarnya yang Toni katakan, mungkin karena aku yang cemburu.

Toni mengambil pulpen biru, bukan dari saku bajunya. Tapi dari celana hijaunya, di bagian saku kanan di bawah lutut, tempat menaruh pisau. Entah berapa jumlah saku celana lapangannya itu. Kemudian ia mengeluarkan bloknote, yang ini di sakunya. Kalau sudah seperti ini, biasanya dia akan menjelaskan sesuatu sambil mencorat-coret kertas.

“Sini Fit!”

Aku mendekatinya, bersiap mendengarkan penjelasannya dan melihat apa yang akan penanya goreskan di bloknotenya.

“Lagi-lagi aku ingin bercerita tentang idolaku, idolamu juga”

Aku sangat suka tiap kali dia bercerita tentang nabi Muhammad. Selalu saja ada hal baru yang kutahu dari dirinya tentang Rosulullah. Padahal aku juga sudah membaca buku shirah Nabawi pemberian Toni, tapi sepertinya Toni selalu tau tentang idolanya tersebut. Lebih tepatnya, idola kami.

“Rasulullah itu, selalu memperlakukan orang yang ditemuinya denga perlakuan terbaik. Bahkan semua orang yang bertemu dengan beliau selalu merasa mendapatkan perlakuan istimewa, meski hanya baru bertemu pertama kali.” Toni berkata dengan santai, enak didengar, tapi serius. Aku tak berani menyela perkataannya.

“Hingga ada salah satu sahabat bernama ‘Amr bin ‘Ash. Kau masih ingat sahabat ini, Fit?”

“’Amr bin Ash, siapa ya? Hmm, kalau tidak salah yang memimpin pembebasan Mesir ya?”

“Tepat sekali, tak percuma aku pernah bercerita padamu” Toni puas. Hampir saja aku mengatakan Romawi, bukan Mesir. Untung saja benar.

“Nah, shabat ‘Amr bin ‘Ash ini ke GR-an dengan perlakuan Rasulullah. Sampai-sampai dia berani bertanya pada Rasulullah.

“Ya Rasul, siapa orang yang paling kau cintai?” ‘Amr bin Ash ini dengan begitu Pedenya menebak, pasti dirinyalah orang yang paling dicintai Rasulullah.
“Aisyah” jawab Rasulullah. Amr bin Ash sedikit malu, ternyata tebakannya salah.
“Lalu siapa lagi ya Rasul?” Amr bin Ash berharap namanya lah yang disebut
“Ayahnya Aisyah –Abu Bakar-“ Amr bin Ash makin malu. Ia tidak berani bertanya lagi. Khawatir namanya tidak disebut.

“Jadi seperti itu ceritanya, Fit. Aku ingin meniru beliau. Saking baiknya bahkan bukan hanya wanita yang ke GR-an, tapi semua merasa diperlakukan istimewa. Kau masih keberatan jika aku ingin mengikuti Rasulullah?”

Aku menggelengkan kepala.

Kekagumanku semakin meningkat dengan pria yang aku yakin diimpikan oleh banyak kawan-kawan wanitanya. Betapa beruntungnya yang menjadi suaminya kelak, Ny.Azzam Fathoni. Bersyukur aku, punya kesempatan dekat dengannya. Aku bisa belajar banyak darinya. Siapa tahu, aku wanita yang beruntung itu.

“Hallo Fit, Hallo?” Tangan Toni melambai-lambai di depan mataku.

Aku tersadar dari lamunanku, dari khayalanku.

“Eh… Wah, aku makin kagum sama Rasulullah. Ilmu baru. Terimakasih ya, Ton. Teruslah berbuat baik. Pada semua orang”

11 comments on “Terlalu Baik

  1. Siti Lutfiyah Azizah
    15 Oktober 2011

    haha, ini pengalamanmu ya rid? 😛 hayo ngaku…

    • kangridwan
      15 Oktober 2011

      🙂

      ada deh… kasi tau ga y?

      ——-
      yg jelas ini terinspirasi dari kisah nyata. Pengalaman manusia

  2. nani frea
    15 Oktober 2011

    ihhhyyyiiirrr,.. GGR punya,..
    dah bagus kok rid, tapi seenggaknya di kasih orang ke tiga ke empat dan kelima biar tambah seru.

    jangan lupa kasih masukan wat pandangan org ke tiga lok g semua kebaikan pada wanita akan berbalas kebaikan juga, tp ada juga yg malah justru illfeel karna merasa sok sok an, sok caper, baek ma semua wanita alias ada pandangan “playboy”.

    wajah di depn bisa menipu, waspada waspada haahaha

    *just guyon shob

    paling g lok ada pandangan demikian bisa lebih general dalam menilai semua orang terutama djaman skrg ini.

    maaf ya sarannya pedes banget ya,..
    tetap berkembang dan maju trz shob

    • kangridwan
      15 Oktober 2011

      masukan sangat bermutu.
      yang seimbang,
      ga terlalu ekstrim kiri juga ga ekstrim kanan.

      wallohua’lam

      thank’s masukannya

  3. Siti Lutfiyah Azizah
    20 Oktober 2011

    betul tuh kata nani.. aku sendiri kalo yg berbuat kayak gitu ikhwan malah jadi mikir, nih ikhwan seneng tepe2 apa emang beneran baik ya?
    Wajah di depan bisa menipu, hati siapa yg tau?? wkwkwk.

    belum lagi kalo perempuannya suka sama si laki2nya, yg ada cemburu berat *pas ngobrol ma temenku ini*

    Intinya, kebaikan itu bukan itu berlebih-lebihan *dalam tanda kutip* 🙂

    • kangridwan
      20 Oktober 2011

      wajah bisa menipu, hati siapa yg tau?
      ga cuma ikhwan kalee, semua anak adam berpotensi seperti itu.
      *yang jelas, agama mengajarkan kita agar tidak berprasangka.

  4. fir
    20 Oktober 2011

    😉

  5. fulan
    3 Januari 2012

    eh wan, kalo di contoh kan yang ditampilin perlakuan baik ke cowok tuh, ke amr bin ash., nah klo perlakuan ke wanita gimana wan? *karena katanya cewe gampang geer?

    • kangridwan
      4 Januari 2012

      wah, saya kurang tau je.
      Yang jelas setauku, Rasulullah ga pilih-pilih kalo berbuat baik.

  6. Nevadea
    3 Januari 2012

    mas ridwan, izin repost boleh? baguus 😀

    • kangridwan
      4 Januari 2012

      monggo dengan senang hati..

      cantumin linknya ya!
      atau minimal kangridwan.wordpress.com
      🙂

Tinggalkan Balasan ke Siti Lutfiyah Azizah Batalkan balasan

Information

This entry was posted on 15 Oktober 2011 by in Cerita Fiksi, hikmah and tagged , , .