.: Petualang Kehidupan :.

Hidup ibarat berpetualang, memerlukan bekal yang cukup untuk mencapai tujuan. Jika surga tujuanmu, sudah cukupkah bekal yang kau siapkan??

Negara Wonosari

susah banget dapet poto gini, biasanya pada bubar kayak pasar tumpahSelalu saja ada cerita tiap ngajar TPA. Kadang kesel ngelus dada ngeliat anak-anak yang susah diatur. Tapi lebih sering senang karena berbaur dengan anak-anak tanpa dosa dengan kepolosannya. Berebut mencium tangan, Minta digendong, tertawa rame-rame, dan cletukan-cletukan spontan ala anak-anak. Membuat seakan-akan lupa kalau sedang banyak pikiran, khususon : skripsi.

Atau sesekali ketika ketemu dijalan, anak-anak itu memanggil namaku.

“Mas Ridwan !!”

Atau ketika mereka bermain ke asrama dan ada spidol nanggur mereka akan menggambar dan menulis-nulis di papan tulis. Ada gambar orang menaiki papan, tulisannya -> Mas Ritwan bermain selancar. Baru tahu maksud gambar itu. Ah, nggemesin.

Oke !

TPA hari ini beda dengan TPA hari-hari biasanya. Aku dan Agis tidak ngajar anak-anak belajar Iqro’. Setelah dibuka aku mendongeng dulu. Cerita tentang Paijo Belajar Berkuda (search aja di blogku). Kelas mendongeng bareng kak Bimo yang pernah kuikuti lumayan banyak membantu. Indikatornya, anak-anak pada mendengarkanku dengan tenang dan ketawa ketika memang waktunya ketawa.

Materi hari ini adalah Berwudhu. Sempat kepikir gimana cara menjelaskan urutan wudhu ya? Eh, ternyata mereka sudah pada punya cara sendiri. Tepuk Wudhu !! Ah, jadinya malah saya yang dapet ilmu dari mereka. Alhamdulillah, jadi nambah tahu macam macam tepuk. Sebelumnya cuma tahu tepuk anak soleh, tepuk satu dan tepuk dua. 🙂

Setelah menghafal urutan sambil menggunakan gerakan, masing-masing praktek langsung satu persatu di tempat wudhu. Suasana menjadi kacau. Semua berebut tempat wudhu yang Cuma ada dua kran. Tarik-tarikan sampai ada yang mau berkelahi. Hadew…

Agis langsung berinisiatif. Semua dikumpulkan dulu. Baris yang rapi, lalu duduk. Yang praktek wudhu dua-dua, sisanya diajak bermain-main sama Agis. Sementara itu saya yang mementor dua anak yang praktek wudhu.

Menghadapi anak-anak memang perlu trik, strategi.

“Sebutkan nama-nama buah”

“Jambu !”

“Rambutan !”

“Semangka !”

“…”

“Tepat sekali”, “Luar biasa!”, “Yak betul”

Anak-anak memang suka kalau diberi apresiasi. Mereka menjawab berebut. Sampai ga jelas siapa yang ngomong. Yang jelas, untuk nama-nama buah tidak ada yang salah.

Lanjut !

“Ayo, sebutkan nama-nama negara !”

“Indonesia!”

“Afrika!”

Betul”

“Selatan!” -.-‘, afrika selatan maksudnya kalee

“Wonosari”  yee, mana ada negara wonosari.

Lanjut !

“Siapa nama ayahnya nabi ismail ?”

Nabi Muhammad !!”

“Salah !!, yang betul nabi Ibrahim”

“Ibrahimovic !!” Hadew, malah pemain bola.

Lanjut !

“Sebutkan nama-nama tokoh di Indonesia !”

“SBY !”

“Betul, siapa lagi !”

“Susilo Bambang Yudhoyono ! Sama aja kaleee

“Obama !” -.-

“Hartono!” Siapa lagi ini. Mungkin yang dimaksud pak Harto, atau malah Hartono itu jangan2 nama Bapaknya?

Kepolosan anak-anak memang alami tidak bisa dibuat buat. Mereka menjawab dengan gembira dan bersemangat. Eh, ustadznya juga ngakak-ngakak. Hahahay.

 


Orangedorm, 21-3-12

Wow, tanggalnya nomer cantik.

 

2 comments on “Negara Wonosari

  1. Zesy Choksi Sona
    26 Maret 2012

    hmmm…tertawa aku membaca tulisan ini,…jadi inget kenangan dgn anak2 TPA Swakarya dan Al Ikhlas… 😀

  2. Ping-balik: Nekad Menjadi Pembicara | .: Petualang Kehidupan :.

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on 21 Maret 2012 by in ngaji yuk, sepotong episode.